Ini awal aku kembali merasakan sensai untuk nge blog lagi setelah postingan pertama oktober tahun lalu, hehe..
Pagi ini, entah kenapa aku kembali teringat bahwa ada beberapa kawan yang telah cukup sukses sebagai mahasiswa. Kawan SD ku, Ahmad Muthohar, telah melanjutkan sekolah di Iran. Kawan SMA ku, Muhammad Ardiyansyah, yg sekarang seorang udah di fakultas MIPA UGM, dulu waktu SMA sudah pernah merasakan tinggal di Amerika selama setaun, lewat pertukaran pelajar AFS. Ardi disana bersekolah di SMA di Seatlle, Washington State. Dan yang paling luar biasa adalah sahabatku SMA yang cukup dekat, seorang yg agak gila, seorang yg aku ingat dia gak pernah suka dgn yg namanya mie instan dan sensitif dengan micin, Muhammad Averous, yg sekarang udah di Teknik Kimia ITS, bahkan sudah pernah merasakan bagaimana rasanya Juara 3 Dunia lomba membuat mobil kimia di Berlin. Dan saya dengar anaknya akan berangkat ke Korea Selatan..
Jujur saja, aku iri dengan prestasi mereka. Aku iri, dan aku sadar bahwa aku belum melakukan hal yang membanggakan. Aku iri, karena aku tahu bahwa aku seharusnya bisa seperti mereka, karena mereka juga kawan-kawanku yang aku tahu kemampuan mereka juga luar biasa, dan aku harusnya percaya bahwa aku juga bisa luar biasa seperti mereka.
Biarlah aku tetap iri dan ini menjadi pukulan menyakitkan untuk menjagaku tetap bangun. Aku takut ketika aku sudah tak bisa iri, maka aku berhenti berlari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar